Buah Berlapis Lilin

Beberapa hari yang lalu, pada mailing list Dikmenjur, seorang rekan memposting mengenai Buah kurma ber-parafin (sejenis lilin). Postingannya adalah:

Ada pengalaman sedikit tentang kurma.
Waktu saya beli kurma penjualnya “jujur” mengatakan: pak kalau mau dimakan kurmanya dicuci dengan air panas dulu. Dalam hati bertanya-2 ada apa dengan cinta eh dengan kurma ini. Mungkinkah kurma ini sudah disemprot atau dilapis dengan parafin seperti buah2an import?. Saya lakukan percobaan saja sbb:
Saya godog air sampai mendidih,lalu saya masukkan kurma,biarkan 5 menit, terjadi busa putih. Saat busa saya ambil dan dinginkan terasa ditangan seperti Vet putih. Wah benar juga kelihatannya kurma import sudah disemprot parafin agar awet. Untuk tes parafin atau bukan, dekatkan pada api, kalau langsung hilang (menguap) mungkin benar parafin. 
Kalau kurma itu langsung dimakan apa kata dunia? eh apa yang terjadi dengan usus kita.
Bagaimana nih badan POM?
Untuk apel import cobalah kulit luar dikerok pisau, akan terdapat kristal2 tipis yang kalau dipanaskan api terbuka langsung menguap.
Salam 

Postingan lengkap pada milis, dapat dibaca langsung disini.

Nah, sekaitan dengan tulisan tersebut, saya punya pengalaman sendiri dan kebetulan buahnya masih saya simpan sampai sekarang.

Sewaktu sakit (dapat dibaca disini), beberapa rekan mengunjungi dan membesuk. Seperti biasa, kalau membesuk khan ada yang membawa oleh-oleh, dan lazimnya yang dibawa itu kalau bukan makanan, susu ya buah segar.

Buah yang diberikan kebanyakan 4 jenis, yaitu Jeruk, Apel, Pisang dan Pear.

Nah, melihat buah pear ini yang agak aneh. Buahnya licin mengkilap dan bersih sekali. Trus, kalau melihat merknya, berasal dari China. Dalam logika saya, buah itu termasuk makanan yang mudah mengalami pembusukan, sehingga kalau ada buah yang sifatnya impor (pasti melalui perjalanan panjang), dan buah itu masih tetap segar, pastilah melalui proses-proses khusus.

Kemudian saya teringat dengan posting di atas tersebut. Akhirnya, khusus untuk Apel dan Pear tidak saya sentuh sama sekali. Yang dinikmati adalah Jeruk dan Pisang. (Minimal kalau jeruk dan pisang, kulitnya bisa dikupas)

Sesampai di rumah, sewaktu keluar dari rumah sakit, saya mencoba melakukan percobaan kecil terhadap buah pear tersebut. Buah saya masukkan ke dalam Air Mendidih, kemudian langsung diangkat dan didinginkan.

Pada kulit luar, terlihat gumpalan-gumpalan putih seperti lilin. Mungkin karena dulu sangat tipis dan merata, maka tidak terlihat, yang terlihat hanyalah kilapnya saja. Gumpalan ini saya keruk dan dekatkan ke api. Langsung menghilang dan seolah2 mencair dan menguap begitu saja.

Kesimpulannya, lapisan tipis itu adalah lilin, yang memang banyak digunakan untuk melapisi buah impor untuk menjaga kesegarannya dan menambah kecantikan dan kilap dari buah itu.

Yang repot, dalam anjuran-anjuran di televisi, banyak yang menganjurkan agar buah dicuci sebelum dimanakan. Tapi seperti yang kita ketahui, lilin itu bersifat sama dengan minyak dan tidak larut dalam air. Jadi, apabila hanya dicuci pada air yang mengalir, lapisan ini tidak akan bisa hilang. Jalan satu-satunya adalah mengupas kulit buah tersebut.

Akhirnya, pada tulisan ini saya menghimbau kepada seluruh rekan:

  1. Berhati-hatilah saat membeli buah. Kalau memang masih ada buah lokal yang tidak berparafin atau menikmati olahan tertentu, lebih baik pilih buah tersebut. Jangan tertipu dengan keindahan dan kebersihan buah impor.
  2. Kalau membeli buah impor seperti apel dan pear, jangan langsung dimakan beserta kulitnya, usahakan dibersihkan terlebih dahulu, kalau perlu, kulitnya dikupas dengan menggunakan pisau.
  3. Khusus kepada Balai POM, tolong hal-hal seperti ini diperhatikan, tolong adakan penelitian apakah lapisan lilin atau parafin yang digunakan itu memenuhi ketentuan food grade atau tidak. Jangan mendiamkan masyarakat Indonesia diracuni oleh pihak-pihak yang hanya mencari untung saja.

Untuk tambahan informasi,  seorang blogger telah menulis daftar sayuran dan buah yang “berpotensi” berbahaya, karena mengandung pestisida dan dilapisi oleh lilin. Silakan klik disini.

Semoga bermanfaat.

This entry was posted in Umum and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

5 Responses to Buah Berlapis Lilin

  1. gie_mekti says:

    wah..kalo ga baca tulisan pak khalid saya sekeluarga mungkin ga tau neh…thanks berat ya pak atas infonya….website bapak uda saya link di blog saya. thanks again!

  2. herman says:

    untung saya jarang makan kurma apalagi apel pak…
    jadi g terlalu kaget…
    kalau di rendam kedalam minuman keras gimana pak?
    ehh becanda…
    makasih atas infonya pak…

  3. sorry nyasar!! Tapi saya beruntung nyasar kesini. Salam kenal. Semua informasinya ok bgt.

  4. surya says:

    thanks banget Pak Khalid, saya jg termasuk yang kesasar neh, tapi jadi bermanfaat banget..ok abisss!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.